Posting TERPOPULER

Selasa

Inventori Periodikal-Metode Rata-Rata

Inventori Periodikal-Metode Rata-Rata

Physical Inventory-Average Method


Metode AVERAGE menghitung Harga Pokok Penjualan dan Persediaan Akhir dari hasil melakukan stock opname pada akhir suatu periode akuntansi. Harga Pokok Penjualan dihitung dengan menggunakan harga rata-rata dari keseluruhan barang yang dimiliki perusahaan. Dengan demikian harga pokok barang terjual dan barang yang masih belum terjual atau persediaan akhir adalah sama besar. Sedangkan sistem pencatatan periodikal adalah sistem pencatatan dimana persediaan dihitung secara periodik dengan melakukan stock opname.

Dalam pelaksanaan pencatatan INVENTORI PERIODIKAL AVERAGE pada saat pembelian barang, jurnalnya tidak menggunakan akun Persediaan melainkan digunakan akun Pembelian. Pada saat penjualan jurnalnya sebelah debet kas atau piutang dagang dan sebelah kredit penjualan, sedangkan Harga Pokok Penjualan belum dapat diketahui karena baru ketahuan pada akhir periodic setelah melakukan stock opname.

Akun Persediaan yang terdapat dalam Neraca sepanjang tahun tetap tidak berubah dan akan berubah setelah melakukan stock opname.

Ilustrasi :

Berikut data persediaan, pembelian dan penjualan pada CV Enggano selama tahun 2007 :

01/01 Saldo barang dagangan, 100 unit @ Rp. 1.000,- = Rp. 100.000,-

16/01 Dibeli barang dagangan, 550 unit @ Rp. 1.100,- =Rp. 605.000,-

12/02 Dijual barang dagangan, 300 unit @ Rp. 3.000,- = Rp. 900.000,-

14/04 Dibeli barang dagangan, 400 unit @ Rp. 1.175,- = Rp 470.000,-

20/06 Dijual barang dagangan, 600 unit @ Rp. 3.500,- = Rp.2.100.000,-

02/08 Dibeli barang dagangan, 250 unit @ Rp. 1.225,- = Rp. 306.250,-

25/10 Dijual barang dagangan sebanyak 325 unit @ Rp. 3.750,- = Rp 1.218.750,-

15/12 Dibeli barang dagangan sebanyak 65 unit @ Rp. 1.250,- = Rp. 81.250

Harga Pokok Penjualan dan Persediaan Akhir

Dalam menghitung Harga Pokok Penjualan maka tindakan yang harus dilakukan adalah dengan melakukan stock opname maka hasilnya :

Keseluruhan barang dagangan yang dimiliki adalah :

Saldo, 01/01 sebanyak 100 unit x Rp. 1.000,- = Rp. 100.000,-

Pembelian tanggal 16/01, 550 unit x Rp.1.100 = Rp. 605.000,-

Pembelian tanggal 14/04, 400 unit x Rp. 1.175= Rp. 470.000,-

Pembelian tanggal 02/08, 250 unit x Rp. 1.225= Rp. 306.250,-

Pembelian tanggal 15/12, 65 unit x Rp. 1.250, = Rp. 81.250,-

JUMLAH SEBANYAK 1.365 unit dengan NILAI = Rp 1.562.500

HARGA RATA-RATA = Rp.1.562.500/ 1.365 unit = Rp. 1.144,69 .

Jumlah unit barang yang terjual sebanyak 300 unit + 600 unit + 325 unit = 1.225 unit.

Nilai Harga Pokok Penjualan = 1.225 unit x Rp. 1.144,69 = Rp. 1.402.245,-

Persediaan Akhir = 140 unit x Rp. 1.144,69,- = Rp. 160.255,-

Laba Kotor = ( Rp. 900.000 + Rp. 2.100.000,- + Rp. 1.218.750,-) – Rp. 1.402.245,-= Rp. 2.816.505,-