Absortion Costing versus Variable Costing
Karakteristik Absortion Costing :
a. Perhitungan biaya produksi dengan memasukkan biaya tetap dan biaya variabel.
b. Menganut konsep biaya produk untuk perhitungan biaya produksi variabel, dan menganut konsep biaya periodik untuk perhitungan biaya produksi non variabel.
c. Laporan biaya untuk memenuhi pihak Eksternal.
d. Laporan Rugi Laba disajikan dengan format tradisional.
e. Analisa biaya dilakukan oleh pihak Internal untuk perhitungan biaya persediaan, penentuan laba dan pelaporan keuangan untuk pihak Eksternal.
a. Perhitungan biaya produksi dengan memasukkan biaya tetap dan biaya variabel.
b. Menganut konsep biaya produk untuk perhitungan biaya produksi variabel, dan menganut konsep biaya periodik untuk perhitungan biaya produksi non variabel.
c. Laporan biaya untuk memenuhi pihak Eksternal.
d. Laporan Rugi Laba disajikan dengan format tradisional.
e. Analisa biaya dilakukan oleh pihak Internal untuk perhitungan biaya persediaan, penentuan laba dan pelaporan keuangan untuk pihak Eksternal.
Karakteristik Variable Costing :
a. Perhitungan biaya produksi yang hanya memasukkan biaya variabel saja.
b. Menganut konsep biaya produk untuk perhitungan biaya produksi variabel, dan menganut konsep biaya periodik untuk perhitungan biaya produksi non variabel.
c. Laporan biaya untuk memenuhi pihak Internal.
d. Laporan Rugi Laba disajikan dengan format kontribusi.
e. Analisa biaya dilakukan oleh pihak Internal untuk perencanaan laba, penetapan harga pokok, pengendalian biaya dan pengambilan keputusan Internal.
b. Menganut konsep biaya produk untuk perhitungan biaya produksi variabel, dan menganut konsep biaya periodik untuk perhitungan biaya produksi non variabel.
c. Laporan biaya untuk memenuhi pihak Internal.
d. Laporan Rugi Laba disajikan dengan format kontribusi.
e. Analisa biaya dilakukan oleh pihak Internal untuk perencanaan laba, penetapan harga pokok, pengendalian biaya dan pengambilan keputusan Internal.