Posting TERPOPULER

Selasa

Kasus Biaya Pesanan

PT Pasti Untung menggunakan akumulasi biaya pesanan. Biaya produksi untuk bulan Mei 2008 adalah :

Barang Dalam Proses ( BDP) tanggal 1 Mei sebesar Rp. 27.000.000 meliputi pesanan No. 505 dan 506 masing-masing sebesar Rp. 6.500.000 dan Rp. 9.000.000 sedangkan sisanya adalah BDP pesanan 507.

Bahan baku dan bahan pembantu yang digunakan :

Pesanan No. 505 Rp. 22..500.000

Pesanan No. 506 Rp. 18.750.000

Pesanan No. 507 Rp. 12.750.000

Bahan Pembantu Rp. 1.750.000

Jam Tenaga Kerja Langsung pabrik

Pesanan No.505 7.000 jam

Pesanan No.506 6.000 jam

Pesanan No.507 4.000 jam

Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp. 85.000.000

Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung Rp.7.500.000

Gaji Supervisor Pabrik Rp. 3.000.000

Asuransi Kebakaran Pabrik Rp. 2.000.000

Sewa gudang pabrik Rp. 1.500.000

Biaya peralatan Rp. 3.500.000

Biaya pabrik yang lain =Rp 2.500.000

Pesanan No. 505 dan No.507 selesai dikerjakan selama Mei 2008 dan pesanan No. 507 dikirim ke pelanggan setelah di mark up sebesar 25% dari Total biaya untuk pesanan No. 507. Jumlah estimasi biaya overhead pabrik adalah sebesar Rp. 22.100.000 dan tariff overhead dihitung berdasarkan jumlah jam tenaga kerja langsung.

Diminta :

Hitunglah semua biaya untuk pesanan No.507

Hitunglah penerimaan kas yang diperoleh dari penjualan No.507.

Hitunglah biaya overhead dibebankan untuk pesanan No. 505.

Hitunglah biaya overhead pabrik actual selama bulan Mei.

Hitunglah besarnya over/underapplied selama Mei 2008

Buatlah jurnal penutupan akun Pengendali Overhead dan dibebankan jumlah over/undeapplied overhead ke saldo BDP ( dari pesanan No. 506) dan Barang Jadi ( dari pesanan No.505).